Imunisasi Anak atau vaksinasi adalah salah satu langkah penting dalam menjaga kesehatan anak. Melalui imunisasi, tubuh anak dapat membangun kekebalan terhadap berbagai penyakit menular yang berbahaya. Menurut para dokter, imunisasi yang baik tidak hanya bergantung pada jenis vaksin yang diberikan, tetapi juga pada waktu yang tepat dan proses pelaksanaannya. Berikut adalah panduan mengenai bagaimana imunisasi anak yang baik menurut dokter.
1. Mematuhi Jadwal Imunisasi yang Disarankan
Menurut Dr. Siti Aminah, seorang dokter anak, salah satu aspek paling penting dalam imunisasi adalah mengikuti jadwal yang telah direkomendasikan oleh pemerintah dan organisasi kesehatan dunia, seperti WHO dan UNICEF. Imunisasi pada anak biasanya dimulai sejak usia bayi, dengan vaksin pertama diberikan saat lahir atau pada usia 2 bulan. Jadwal ini dirancang agar anak mendapatkan perlindungan terhadap penyakit-penyakit berbahaya, seperti polio, campak, hepatitis B, DTP (difteri, tetanus, dan pertusis), dan lainnya.
Setiap jenis vaksin memiliki waktu pemberian yang spesifik, dan ketepatan waktu ini sangat penting untuk efektivitas vaksin tersebut. Keterlambatan dalam pemberian vaksin dapat membuat anak rentan terhadap penyakit yang seharusnya bisa dihindari.
2. Vaksinasi Lengkap dan Sesuai Jenisnya
Menurut Dr. Andi Prasetya, seorang ahli imunisasi, vaksinasi yang baik adalah vaksinasi yang lengkap dan sesuai dengan jenis penyakit yang harus dihindari. Ada vaksin yang diberikan secara tunggal, seperti vaksin hepatitis B, dan ada juga yang berupa kombinasi untuk beberapa penyakit sekaligus, seperti vaksin DTP (difteri, tetanus, dan pertusis). Beberapa vaksin memerlukan dosis penguat (booster) setelah beberapa tahun untuk mempertahankan kekebalan tubuh.
3. Memastikan Keamanan dan Kualitas Vaksin
Vaksin yang digunakan haruslah vaksin yang sudah teruji secara klinis dan disetujui oleh badan kesehatan dunia. Para dokter menyarankan agar orangtua hanya memilih layanan vaksinasi yang terpercaya, seperti fasilitas kesehatan pemerintah atau rumah sakit yang sudah memiliki reputasi baik dalam memberikan imunisasi. Dr. Lilis Surya, seorang spesialis imunisasi, menekankan pentingnya memastikan bahwa vaksin yang diberikan masih dalam kondisi baik, belum kadaluwarsa, dan disimpan dengan cara yang benar.
Baca Juga : How Work From Home Spurred Employee To Move Around The World
4. Menjaga Kondisi Kesehatan Anak Sebelum Vaksinasi
Sebelum memberikan vaksin, pastikan anak dalam keadaan sehat. Jika anak sedang sakit, seperti demam atau flu, sebaiknya tunda vaksinasi hingga kondisinya membaik. Hal ini untuk menghindari risiko reaksi yang tidak diinginkan terhadap vaksin.
5. Mengawasi Reaksi Pasca Imunisasi
Setelah vaksinasi, beberapa anak mungkin mengalami reaksi ringan seperti demam atau ruam. Hal ini normal dan biasanya hanya berlangsung selama beberapa hari. Namun, jika reaksi tersebut sangat parah atau berlangsung lama, segera konsultasikan dengan dokter.
Dengan mengikuti panduan ini, orangtua dapat memastikan anak mereka mendapatkan imunisasi yang optimal untuk melindungi dari penyakit berbahaya. Imunisasi yang tepat dan tepat waktu adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak dan masyarakat secara keseluruhan.