Konflik Palestina dan Israel telah berlangsung lebih dari satu abad, dimulai dari awal abad ke-20 dan belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Ada banyak faktor yang menyebabkan konflik ini tetap berlarut-larut, dan mengakhiri perselisihan ini bukanlah hal yang mudah. Berikut adalah beberapa alasan mengapa konflik ini terus berlanjut.
1. Perselisihan Sejarah dan Identitas
Konflik ini memiliki akar yang sangat dalam, yaitu ketegangan sejarah antara dua kelompok yang mengklaim hak atas tanah yang sama. Ketika Inggris mengeluarkan Deklarasi Balfour pada 1917, yang mendukung pendirian “rumah nasional” untuk orang Yahudi di Palestina, ketegangan antara Yahudi dan Arab semakin meningkat. Kedua pihak merasa tanah itu milik mereka, dengan masing-masing kelompok memegang identitas nasional yang kuat. Bagi Palestina, ini adalah tanah leluhur mereka, sementara bagi Israel, ini adalah tanah yang dijanjikan oleh sejarah dan agama.
2. Masalah Pemukiman dan Wilayah
Sejak berdirinya negara Israel pada 1948, masalah pemukiman terus menjadi sumber ketegangan. Israel terus membangun permukiman di wilayah yang diinginkan oleh Palestina, khususnya di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Meskipun banyak negara internasional, termasuk PBB, menganggap permukiman ini ilegal, Israel mempertahankan kebijakan tersebut dengan alasan keamanan dan klaim historis atas wilayah tersebut. Hal ini membuat perundingan damai sulit tercapai karena adanya ketidaksepakatan yang mendalam mengenai batas wilayah yang sah.
3. Perbedaan Politik dan Kepemimpinan
Di pihak Palestina, ada perpecahan antara dua kelompok besar, yaitu Fatah dan Hamas. Fatah, yang berkuasa di Tepi Barat, lebih moderat dan terbuka terhadap negosiasi dengan Israel, sementara Hamas, yang menguasai Gaza, memiliki ideologi yang lebih radikal dan menentang eksistensi Israel. Perbedaan politik ini mempersulit upaya Palestina untuk mencapai kesepakatan internal, yang pada gilirannya menyulitkan perundingan damai dengan Israel.
Baca Juga : Breakthrough in Renewable Energy Storage Technology
4. Intervensi Internasional
Kepentingan internasional juga memainkan peran penting dalam mempertahankan konflik ini. Negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan negara-negara Eropa sering mendukung Israel, sementara negara-negara Arab dan Iran cenderung mendukung Palestina. Perbedaan kepentingan internasional ini tidak hanya memperburuk situasi, tetapi juga memperpanjang konflik, karena masing-masing pihak merasa didukung oleh kekuatan besar.
Dengan segala kompleksitas dan dinamika yang ada, penyelesaian konflik Palestina-Israel memerlukan kompromi dari kedua belah pihak, serta kesediaan komunitas internasional untuk mendorong dialog dan perdamaian yang adil dan berkelanjutan.